Trowulan Mojokerto

Trowulan Mojokerto: Pusat Peninggalan Kerajaan Majapahit

Jalanjalan.it.comTrowulan di Mojokerto dikenal sebagai pusat peninggalan Kerajaan Majapahit, menyimpan situs sejarah, candi, dan warisan budaya Nusantara.

Indonesia memiliki banyak situs bersejarah yang menyimpan jejak peradaban masa lampau. Salah satu yang paling terkenal adalah Trowulan di Mojokerto, Jawa Timur. Kawasan ini diyakini sebagai pusat pemerintahan Kerajaan Majapahit, kerajaan besar yang pernah menguasai Nusantara pada abad ke-13 hingga abad ke-16.

Trowulan kini menjadi destinasi wisata budaya dan sejarah yang ramai dikunjungi wisatawan lokal maupun mancanegara. Dengan peninggalan berupa candi, arca, dan situs arkeologi lainnya, kawasan ini menjadi saksi bisu kejayaan Majapahit sebagai kerajaan maritim terbesar di Asia Tenggara.


BACA JUGA : Desa Adat Kasongan Bantul: Sentra Keramik dan Budaya Lokal

Sejarah Singkat Trowulan Mojokerto

Menurut catatan sejarah, Trowulan dahulu merupakan ibu kota Majapahit. Wilayah ini dikenal luas melalui naskah kuno seperti Negarakertagama karya Mpu Prapanca yang menceritakan struktur pemerintahan, kehidupan masyarakat, serta kebesaran Majapahit.

Selain itu, laporan dari penjelajah asing seperti Ma Huan dari Tiongkok juga menggambarkan Trowulan sebagai kota yang maju, dengan tata kota rapi, istana megah, serta sistem pertanian dan perdagangan yang berkembang pesat.


Peninggalan Sejarah di Trowulan Mojokerto

  1. Candi Tikus
    Situs ini berupa kolam pemandian dengan struktur bata merah. Di yakini berfungsi sebagai tempat ritual pemurnian air pada masa Majapahit.
  2. Candi Bajang Ratu
    Gapura megah dengan arsitektur khas Majapahit. Di perkirakan di bangun sebagai pintu gerbang untuk mengenang Raja Jayanegara.
  3. Candi Brahu
    Salah satu candi terbesar di Trowulan. Berdasarkan temuan arkeologi, candi ini kemungkinan menjadi tempat pembakaran jenazah raja-raja Majapahit.
  4. Museum Majapahit
    Tempat menyimpan berbagai artefak peninggalan, mulai dari keramik, arca, prasasti, hingga peralatan sehari-hari masyarakat Majapahit.
  5. Kolam Segaran
    Kolam raksasa berukuran sekitar 800 x 500 meter. Di perkirakan di gunakan sebagai penampungan air sekaligus tempat rekreasi keluarga kerajaan.


Nilai Budaya dan Filosofi Trowulan Mojokerto

Peninggalan di Trowulan tidak hanya bernilai sejarah, tetapi juga sarat makna filosofis. Kejayaan Majapahit mencerminkan harmoni antara pemerintahan, perdagangan, pertanian, dan budaya. Selain itu, arsitektur candi dan gapura menunjukkan kemajuan teknologi konstruksi pada masanya.

Bagi masyarakat Indonesia, Trowulan menjadi simbol kebanggaan nasional karena menegaskan identitas bangsa yang pernah memiliki peradaban besar.


Wisata Edukatif dan Budaya

Mengunjungi Trowulan bukan sekadar berwisata, tetapi juga belajar tentang sejarah Nusantara. Banyak sekolah dan universitas menjadikan kawasan ini sebagai tujuan studi lapangan. Wisatawan juga dapat mengikuti tur budaya yang menjelaskan detail setiap situs peninggalan Majapahit.

Selain itu, terdapat festival budaya dan pertunjukan seni tradisional yang sering di gelar di kawasan ini untuk memperkaya pengalaman wisata.


Akses Menuju Trowulan

Trowulan terletak sekitar 12 km dari pusat Kota Mojokerto, Jawa Timur. Lokasinya cukup mudah di jangkau:

  • Dari Surabaya: sekitar 1,5 jam perjalanan dengan mobil atau kereta.
  • Dari Malang: sekitar 2 jam perjalanan.

Kawasan ini sudah memiliki fasilitas wisata yang memadai, seperti area parkir, pusat informasi, pemandu wisata, hingga penginapan di sekitar Mojokerto.


Pelestarian dan Tantangan

Meskipun memiliki nilai sejarah tinggi, pelestarian Trowulan menghadapi tantangan. Modernisasi, alih fungsi lahan, serta kerusakan alam menjadi ancaman bagi keberlangsungan situs-situs bersejarah ini. Oleh karena itu, pemerintah dan masyarakat bekerja sama menjaga serta merestorasi peninggalan agar tetap lestari.


Kesimpulan

Trowulan Mojokerto adalah destinasi penting bagi siapa saja yang ingin memahami sejarah Indonesia. Sebagai bekas pusat Kerajaan Majapahit, kawasan ini menyimpan banyak peninggalan berharga berupa candi, museum, dan artefak kuno.

Selain menjadi tujuan wisata budaya, Trowulan juga mengajarkan nilai filosofi tentang kejayaan, persatuan, dan identitas bangsa. Mengunjungi Trowulan berarti menyusuri jejak masa lalu yang menjadi fondasi penting dalam perjalanan sejarah Nusantara.